Artikel
2
Perbedaan
Psikoterapi dan Konseling, Pendekatan terhadap Mental Illness dan Bentuk Utama
Terapi
Perbedaan Paikoterapi dan Konseling
1.
Psikoterapi merujuk pada sekelompok
terapi psikologis, yaitu suatu rentang wawasan luas tempat hipnotis pada suatu
titik konseling pada titik lainnya, jadi dengan demikian konseling merupakan
salah satu bentuk dari psikoterapi.
2. Jika konseling berfokus pada konseren,
masalah, pengembangan, pendidikan, dan pencegahan. Sedangkan psikoterapi lebih
memfokuskan pada konseren atau masalah penyembuhan, penyesuaian, dan
pengobatan.
3.
Apabila konseling didasarkan atas
falsafah atau pandangan terhadap manusia, sedangkan psikoterapi dijalankan
berdasarkan ilmu atau teori kepribadian dan psikopatologi.
4. Dan diantara konseling dan psikoterapi
berbeda tujuan dan cara pencapaian masing-masing tujuan.
Pendekatan terhadap Mental Illness
Ada Sembilan pendekatan
psikoterapi terhadap mental illness yaitu sebagai berikut :
1. Pendekatan
Psikoanalisa: Banyak menekankan
faktor ketidaksadaran dan berlandaskan pada pengaruh aspek biologis manusia.
2. Behavioristik: Menurut Ellis (Subandi dalam Tooyibi,
M & Ngemron, M) , pendekatan yang cukup dekat dengan behavioristik adalah
pendekatan kognitif, yang menekankan proses berpikir rasional dalam terapi.
Pendekatan ini memandang manusia dari sudut perilaku yang tampak, yang bisa
diobservasi dan dan dikuantifikasi.
3. Humanistik: Pendekatan ini sangat mementingkan
nilai-nilai kemanusiaan pada diri seseorang.
4. Client-Centered: Berlandaskan pada pandangan subjektif
atas pengalaman manusia, terapi clien-entered menaruh kepercayaan dan meminta
tanggung jawab yang lain besar kepada klien dalam menangani berbagai
permasalahan
5. Psikologi
Transpersonal: Pendekatan terapi
yang menekankan aspek spiritual dalam diri manusia.
6. Gestalt: Sebagian besar merupakan terapi
eksperimental yang menekankan kesadaran dan integrasi,
yang muncul sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegrasikan
fungsi jiwa dan badan.
7. Transaksional: Model terapi kontemporer yang cndrung
kea rah aspek-aspek kognitif dan behavioral, dan dirancang untuk membantu
orang-orang dalam mengevaluasi putusan-putusan yang telah dibuatnya menurut
kelayakan sekarang.
8. Rasional
Emotif Terapi: Model terapi yang
sangat menekankan peranan pemikiran dan sistem-sistem kepercayaan sebagai akar
masalah-masalah pribadi.
9. Realitas: Model terapi yang dikembangkan sebagai
reaksi melawan terapi konvensional. Terapi realitas adalah terapi jangka pendek
yang fokus pada saat sekarang, menekankan kekuatan pribadi, dan pada dasarnya
merupakan jalan di mana para klien bias belajar mencapai keberhasilan.
Bentuk Utama Terapi
Ada
tiga bentuk ciri utama terapi menurut Nietzel
(dalam Gunarsah, 1996) yaitu:
1. Dari segi proses : berupa
interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik
psikoterapi.
2. Dari segi tujuan : untuk mengubah
kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi
psikologis yang sudah ada.
3. Dari segi tindakan: seorang psikoterapis
melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji
efektivitasnya.
Daftar pustaka:
D. Bachtiar Lubis & Sylvia D.
Elvira, Penuntun Wawancara
Psikodinamika dan Psikoterapi (Jakarta:Balai
Penerbit FK UI,2005), 11-12.
Gunarsa, Singgih. 2007. Konseling dan
Terapi. PT BPK Gunung Mulia: Jakarta
Maulany, R.F (1997). Buku Saku psikiatri: Residen bagian
psikiatri UCLA. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC.
Mcleod, John.2010.Pengantar Konseling
: Teori dan Studi Kasus.Kencana : Jakarta
Prof. DR. H. Muhammad Surya. (2003). Buku Psikologi Konseling.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Prof. DR. Singgih D. Gunarsa. 1996.
Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar