Artikel
1
Pengertian
Psikoterapi, Tujuan Psikoterapi, dan Unsur Psikoterapi
Pengertian Psikoterapi
Dalam perspektif
bahasa, psikoterapi berasal dari kata “psyche”
dan “therapy”. Kata “psyche” berarti jiwa. Sedangkan “therapy” yang berarti penyembuhan.
Dalam bahasa arab psyche dapat dipadankan dengan “nafs” dengan bentuk jama’nya
“anfus” atau “nufus” yang berarti jiwa, ruh, darah, jasad, orang diri dan
sendiri. Sedangkan therapy berarti penyembuhan
atau pengobatan. Jadi psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah
yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. psikoterapi disebut juga
dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Orang yang melakukan psikoterapi
disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan
dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu
psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.
Psikoterapi
merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara
klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan
klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya
akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.
Dalam
praktek, psikoterapi dilakukan dengan percakapan dan observasi. Percakapan
dengan seseorang dapat mengubah pandangan, keyakinan serta perilakunya secara
mendalam, dan hal ini sering tidak kita sadari. Beberapa contohnya, antara lain
seorang penakut, dapat berubah menjadi berani, atau, dua orang yang saling
bermusuhan satu sama lain, kemudian dapat menjadi saling bermaafan, atau,
seseorang yang sedih dapat menjadi gembira setelah menjalani percakapan dengan
seseorang yang dipercayainya. Bila kita amati contoh-contoh itu, akan timbul
pertanyaan, apakah sebenarnya yang telah dilakukan terhadap mereka sehingga
dapat terjadi perubahan tersebut? Pada
hakekatnya, yang dilakukan ialah pembujukan atau persuasi. Caranya dapat
bermacam-macam, antara lain dengan memberi nasehat, memberi contoh, memberikan
pengertian, melakukan otoritas untuk mengajarkan sesuatu, memacu imajinasi,
melatih, dsb. Pembujukan ini dapat
efektif asal dilakukan pada saat yang
tepat, dengan cara yang tepat, oleh
orang yang mempunyai cukup pengalaman. Pada prinsipnya pembujukan ini terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dalam berbagai bidang, dan dapat dilakukan oleh banyak
orang.
Tujuan Psikoterapi
Psikoterapi didasarkan pada fakta
bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi,
believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan
psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:
·
Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan
psikologis.
·
Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
·
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
yang positif.
·
Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang
benar.
·
Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
·
Mengembangkan potensi klien.
·
Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
·
Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
·
Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
·
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi
sosial.
·
Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
·
Membantu penyembuhan penyakit fisik.
·
Meningkatkan kesadaran diri.
·
Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi
masalah.
·
Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan
dan masih banyak lagi.
Selain itu ada pula beberapa tujuan
psikoterapi menurut pendekatan-pendekatan psikologi, yaitu:
a. Tujuan psikoterapi psikodinamika adalah
membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien
menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui
konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
b. Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut
Corey (1991), yaitu membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman
yang sudah lewat melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman
intelektual.
c. Tujuan Psikoterapi behavioristik bertujuan
untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar, mengganti dengan pola-pola
perilaku yang lebih sesuai dan belajar perilaku yang efektif.
d. Tujuan psikoterapi Pendekatan gestalt menurut
Corey, untuk membantu klien memperoleh pemahaman mengenai pengalaman-pengalamannya.
Unsur Psikoterapi
Unsur
psikoterapi utamanya hanya ada 3 yaitu:
1. Terapis :
orang yang melakukan serangkaian terapi untuk membantu penyembuhan klien.
2. Klien :
seseorang atau sekelompok orang yang akan melakukan serangkaian terapi untuk penyembuhan.
3. Proses :
proses pelaksanaan terapinya yang dilakukan terapis kepada klien, jadi di sini
ada proses interaksinya.
Daftar pustaka:
Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab Indonesia, Unit Pengembangan Buku
Ilmiah Keagamaan, PonPes Al-Munawwir, Yogyakarta, t.t, hlm. 545
Corsini, Raymond.Wedding, Dany.2010. Current Psychotherapies.
Cengage Learning: California
Subandi, Psikoterapi Pendekatan Konvensional, dan Kontemporer,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002, hlm. 2
Elvira, Sylvia D., Psikoterapi https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCQQFjAB&url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.com%2Fkq%2Fgroups%2F20899393%2F125933547%2Fname%2FPsikoterapi.doc&ei=WHMOVdmzHIm_uATSn4HQBg&usg=AFQjCNExih8fJQkIWWpEQh0oodRDtCCqrA&bvm=bv.88528373,d.c2E (diakses
pada 22 Maret 2015, pukul 15:03)
library.walisongo.ac.id (diakses pada 22 Maret 2015, pukul 14:53)
www.psikoterapis.com (diakses
pada 17 Maret 2015, pukul 12:07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar